Friday, October 27, 2006

Selamat Hari Raya Iedul Fitri

Saya dan keluarga mengucapkan

Taqabbalallahu minna Wa Minkum. Taqabbal ya karim....

Smoga segala amalan kita diterima Allah SWT

Smoga segala yang telah kita bina di bulan Ramadhan kmaren dapat menjadi bekal dalam menghadapi 11 bulan ke depan.

Smoga fitrah kita dapat muncul kembali dan dapat kita jaga hingga perjumpaan kita dengan Ramadhan berikutnya.

Saya coba tampilkan SMS favorit iedul fitri versi saya :p

Mari Rangkum Kembali makna kesucian, ketulusan dan kebersamaan yang telah terserak agar langkah kita smakin kuat dan jiwa kita smakin tabah meniti jalan mnuju RidhoNya. Mohon maaf atas segala kesalahan & kekhilafan

Akhi, tiada manusia sempurna. Ia hanya berharap dtgnya ampunan dari Rabb-nya & kerelaan dr mreka yg disakiti, tmasuk antum. Mohon maaf dgn penuh kerendahan hati

MAAP,bukannya sy mo ganggu. MAAP, bukannya mo ikut2an, tapi MAAP, sy bner2 minta MAAP untuk lisan yg tak tjaga&tingkah laku yg tak bekenan..(kaya mpok minah)

Andai Takada kesalahan...apalah arti ksmpurnaan. Betapa kecil nilai pembelajaran, amat murah harga perubahan.mohon maaf lahir bathin, mohon doa untuk ditetapkan pada Al-Haq dan terus belajar brubah menjadi lebih baik.

Hati hitam tak ubahnya batu kelam. Sgala tergambar dari lidah dan perbuatan. Mohon maaf atas sgala silaf dan kealpaan. Smoga kita menggapai fitrahNya

Takbir indah di hari fitri, smoga diri kmbali fitri. Mohon doa istiqamah hati, smoga bersua ramadhan lagi...

Bilih ktodel hate, kausapn manah, ku ucap/lampah nu dihaja/teu khaja,abdi neda dihpnteun tn smudya klpatn. Mgia 4JJI nmpi kn aml ibdh urg. Amin. Wlujeng iedul fitri...(sbenernya kaga fave juga sih, Cuma pnasaran aja artinya apa..ada yang bisa ngasih tau???)

Asw, sblm panas neraka menyentuh kulit, biarlah sluruh salah pupus dgn kmaafan.....(fiuuhh...hatur nuhun)

..... smoga Allah mnrima smua ibadah qt slm bulan Ramadhan , walau penuh dengan cacat, walau pnuh dengan kekurangan. Amin...(fiuuhh juga..amin mas)

Sms yang lainnya, saya rangkum ke beberapa keywords : selamat iedul fitri, mohon maaf lahir bathin, smoga amal kita diterima. dan juga, meskipun ada beberapa rekan yang beranggapan bahwa pengiriman template sms lebaran kesannya tidak personal :p , Insya Allah sy brusaha tetep membalas SMS sodare-sodare smua, krena sy yakin usaha mengikat silaturahim bukan lah hal yang sia-sia ...hehehe

Wallahu a’lam bishshawab...

Pernak-pernik i'tikaf

“Kita itikaf yu”
“hayu...ajakin temen-temen yang lain skalian ya”
“sip..malem ini? Mau dimane?”
“ke masjid Habibburahman aje”
:dimana tuh?”
”PT. DI”
“jauh banget, ga yang deket-deket aja”
“contoh?”
“Di pusdai gitu”
“ke Habib aje dah. Enakan”
“emang bedanya apa sih?”

Iya ya....pertanyaan yang bagus. Apa yang ngebuat orang banyak yang tertarik itikaf di masjid Habibburrahman PT. DI ? Sementara saya sendiri sejak tahun lalu memang belum pernah itikaf di tempat selain di habib. Kenapa ga di coba aja...

Malam 27 Ramadhan, Masjid Pusat Dakwah Islam ( Pusdai ) Jawa Barat
Masjid yang megah. Simbol kebesaran syiar Islam di Jawa Barat. Sama halnya dengan masjid besar lainnya, Pusdai pun juga menyelanggarakan program pelayanan itikaf 10 malam terakhir Ramadhan. Emang beda euy rasanya....

Suasana
Memasuki masjid memang dirasakan suasana yang berbeda dengan Habib. Begitu sepi, tenang. Memang kondisi seperti ini lah yang dapat membuat kita merasa lebih khusyuk jika memang ingin berdiam diri di masjid (itikaf = berdiam diri). Tempat beraktivitas untuk akhwat (perempuan) pun dipisahkan di lantai dua, sehingga dapat meminimalisir aktivitas celingak-celinguk para jamaah pria :p
Berbeda dengan kondisi di Habib yang relatif lebih ramai, penuh dan banyak diisi oleh teman-teman yang secara kebetulan kenal dekat dengan kita dan juga teman beraktivitas dengan kita di kampus. Hal ini rada sedikit “mengganggu” proses itikaf karena minimal kita akan say “ hi..” nanya kabar ini, kabar itu dan pastinya hal ini akan memakan waktu yang tidak sedikit, sehingga waktu untuk ber taqarrub Ilallah juga akan sedikit berkurang. Dengan kondisi pusdai yang sepi dan sedikit orang yang mengenal kita, fokus kita untuk beribadah akan menjadi lebih mantep lagi. Temen saya di jakarta ternyata juga menyiasati cara itikaf dengan mencari tempat yang memang jauh dari orang-orang yang kenal dengannya.

Pencahayaan
Ketika di pusdai, mungkin akan lebih sulit jika kita memilih untuk mengisi aktivitas “berdiam diri” dengan memperbanyak tilawah Qur’an. Kenapa sulit? Kondisi pencahayaan ruangan masjid Pusdai menurut saya (tanpa melakukan pengukuran) belum memenuhi standar Lux pencahayaan yang optimal untuk aktivitas membaca. Kondisi yang cukup remang itu mungkin memang cocok sekali untuk menambah kekhusyu’an beribadah, mirip dengan kondisi masjid Salman yang selalu remang juga.
Berbeda dengan Habib yang menyediakan ruang utama yang gelap untuk istirahat dan ruang teras yang terang benderang untuk membaca.

Jam aktivitas
Masjid Pusdai juga memiliki aktivitas menghidupkan sepertiga malam seperti halnya dengan masjid lainnya. Masjid Pusdai mulai membangunkan para mustakifin dibangunkan mulai pukul 1 dini hari. Acara diawali dengan muhasabah selama 1 jam. Memasuki jam 2 dini hari dilanjutkan dengan melakukan shalat tahajud berjamaah hingga pukul 3 dini hari. Saya tidak dapat menghitung banyaknya ayat yang dibaca ketika Shalat malam. Yang saya dapat perkirakan bahwa setiap rakaatnya menghabiskan waktu kira-kira 10 menit. Yang menarik, setelah tahajud ternyata tidak dilanjutkan dengan witir berjamaah. Panitia mempersilahkan masing-masing mutakifin untuk menutup malamnya sendiri-sendiri.
Lain halnya dengan Masjid Habibburahman. Peserta diberikan kesempatan untuk beristirahat (tidur) untuk mempersiapkan aktivitas malam. Kemudian pukul 12.30 malam peserta dibangunkan untuk mengikuti Tahajud berjamaah. Habib memiliki program 10 hari khatam 30 juz, sehingga dapat diperkirakan bahwa setiap harinya program tahajud ini menghabiskan 3 juz Quran. Jumlah yang cukup bikin kaki pegel itu :p dihabiskan hingga pukul 3.30 dini hari sudah termasuk dengan witir 1 Rakaat ditambah doa qunut dan doa lainnya yang cukup panjang. lumayan juga 3 jam berdiri....fiiuuuhh :p

Segmentasi pasar
Masjid Pusdai yang terletak di kota, meski bukan di pusat kota, memiliki segmentasi masyarakat perkotaan yang memiliki budaya kota yang mungkin rada jauh dari “bau-bau” islam. Banyak yang bilang kalo masyarakat kota memiliki nilai individualis yang kental, konsumeristik, modern, meski untuk kesemua hal tersebut saya belum menemukan data yang menguatkan :p pengalaman sehari beritikaf di sana membuat saya kagum dengan pusdai. Kenapa begitu? Karena pada pukul 3 pagi selepas tahajud, saya banyak melihat rombongan-rombongan keluarga yang mencerminkan masyarakat perkotaan tadi :p hehehe. Bukan berniat mengkastakan masyarakat muslim, tetapi saya kagum aja melihat rombongan bapa-bapa, ibu-ibu dengan anak-anaknya dan mungkin juga kerabatnya yang lain bubar meninggalkan masjid masuk ke dalam mobil-mobil mereka dengan kerudung-kerudungnya yang dilepas, dengan sarung-sarungnya yang juga di lepas. Dan saya yakin tentunya mereka habis melaksanakan itikaf di Pusdai :p dan rombongan-rombongan seperti ini tidak sedikit loh. Saya simpulkan, entah bagaimana pengelolaan syiar islam di pusdai, yang jelas mereka berhasil merebut hati jamaah mereka, yang saya kategorikan masyarakat perkotaan tadi, untuk rela beritikaf di masjid jauh dari megahnya rumah mereka, nyamannya rumah mereka, dari empuknya kasur mereka :p
Berbeda dengan di Habib. Sekali lagi, saya tidak ada maksud mengkastakan masyarakat muslim. Saya melihat peserta itikaf di masjid habibburrahman, yang sangat ramai jika malam malam ganjil, memiliki kultur yang homogen. Seperti apa homogennya, entah. Yang jelas, ko saya merasa bahwa kebanyakan pesertanya berasal dari komunitas yang sama :p

Makan sahur
Kedua masjid ini mengelola makan sahur jamaah dengan membuka pemesanan di malam bada tarwih. Yang berbeda, jika kita belum sempat memesan makanan buat sahur, di sekitar masjid banyak yang berjualan nasi yang cocok untuk sahur. Cocok dengan lidah saya dan mungkin juga dengan lidah masyarakat umum. Menu yang dijual yaitu nasi putih, telor ceplok, ayam goreng, ada buncis nya juga, ada tahu, tempe bahkan ada yang menyediakan telur asin. Sementara di pusdai, dengan sedikit terpaksa karena belum sempat memesan dan tidak ada pilihan lain, saya sahur dengan nasi goreng. Kapok dah sahur pake nasi goreng...

Cuma segitu yang bisa saya temukan. Bagaimana dengan itikaf di masjid besar lainnya?masjid istiqlal, Al-Kautsar, Salman, Istiqamah, masjid Agung, masjid balai kota, Daarut Tauhid?atau mungkin di masjid Al-Muhajirin di belakang rumah kami?mudah-mudahan Allah memberikan kita kesempatan bertemu kembali dengan Ramadhan yang suci untuk kembali merasakan mulianya 10 malam terakhir di bulan Ramadhan.

Malam 29 Ramadhan, Masjid Jakarta Islamic Centre, Jakarta Utara
Masjid yang megah, indah. Hebat euy pake eskalator( tangga jalan-red). Maaf norak dikit, tapi emang seumur-umur sejak dibangun Islamic Centre itu, baru pertama kali ini saya kunjungan perdana ke sana meskipun hanya berjarak paling lama 10 menit kalo naik motor dari rumah saya. Dan saya sarankan ketika anda hendak beritikaf disini, pastikan bahwa anda tidak lupa membawa obat nyamuk, entah itu autan, sari puspa, atau mungkin soffel. Anda sudah bisa menebaknya kenapa bukan? Tambahan, kalo perlu bawa banyak sapu tangan atau mungkin handuk kecil yang bisa memeras keringat kita yang bercucuran :p sorry berlebihan, soalnya saya lama di kota yang cukup sejuk, jadi rada gak kuat euy...maaf..maaf...

Monday, October 16, 2006

Dago 335..The single guys, series...

"Temen gw tiba-tiba make kerudung. Dan gw ga suka. Bajunya tetep seksi, celananya tetep ketat, ngerokok ga di stop. Lalu apa gunanya kerudung?"

"sejak kapan kerudung sama dengan tidak merokok?"

"paling nggak berkerudung berarti gak macem-macem"

"Aku ngerokok, tapi gak ada yang bilang aku macem-mecem. Si anu suka macem-macem padahal dia tidak merokok."

"oke, tapi segala hal butuh argumen. Motivasi yang masuk akal."

"kerudung apa bedanya dengan topi, baju, sepatu, fashion apa lagi?kenapa harus dihubungkan dengan yang lain?"

"kerudung bukannya sebuah simbol?"

"penutup rambut. Apa bedanya dengan topi?"

"kerudung punya konsekuensi. Seperti olah raga dan keringat"

"hah?"

"orang berolah raga tahu dia akan berkeringat. Jika tak ingin berkeringat, jangan berolahraga"

"Renang termasuk olahraga. Aku suka berenang. Dan aku gak butuh berkeringat saat melakukannya"

"come on.. Maksudku, kerudung itu sebuah pilihan yang dibarengi sebuah konsekuensi. Jika itutidak diambil pasti tidak ada keseimbangan."

"Maksudnya, kerudung berarti alim, ketawa nggak ngakak, kalo jalan nunduk, jabatan tangan gak sentuhan, apa lagi?"

"aku selalu terganggu dengan pemahaman ortodoks yang selalu hitam-putih, benar-salah, surga-neraka."

"bagaimana dengan sepakbola?"

"hati-hati bermain analogi ya?"

"kenapa 22 orang mau saja berebut satu bola? Kenapa tidak dibagi satu orang satu bola saja?"

"Sebab sepak bola bukan billiard"

"Persis. Sebaliknya billiard juga bukan sepak bola. Masing-masing punya aturan sendiri."

"Apa itu berarti perempuan arab baik semua?"

"kemana arah pertanyaan mu?"

"Bukankah hampir semua mereka berkerudung? Kemarin berita heboh melansir berita dari afganishtan"

"tentang perempuan mendalangi pembunuhan suami dan sopir-sopir taksi itu?"

"aku jamin dia berkerudung"

"berarti dia tak ikut aturan main"

"Seperti pesepakbola yang kena kartu merah?Harus keluar dari lapangan."

"poinnya. Sepakbola tetap baku dengan aturan-aturannya. Orang yang harus menyesuaikan, bukan konsep permainannya yang dirubah-ubah. Kerudung itu sebuah konsep baku dengan nilai ideal Kalau perilaku pemakainya melenceng dari konsep baku itu, bukan kerudungnya yang bermasalah."

"kenapa kita tak berpikir itu sebagai wujud kebebasan berkespresi?"

"menurutmu kenapa madonna dikecam saat menggunakan pakaian biarawati di sebuah konser musik yang super hot?"

"karena pengkritik itu tak memahami konsep seni?"

"karena madonna membawa konsep yang sudah pakem ke area yang bertolak belakang."


Ya..cuplikan di atas merupakan bagian dari obrolan lepas yang biasa dilakukan lima orang pemuda, jomblo mandiri dengan rutinitas malam mingguannya yang cukup unik. Suatu saat dimana setiap orang menghabiskannnya bersama pasangan-pasangannya, tetapi jomblo-jomblo ini memiliki cara sendiri dalam menikmati gemerlapnya malam mingguan di kota bandung. Dan itu jadwal yang tidak bisa diganggu gugat dengan agenda apapun, meski di antaranya ada yang berprofesi sebagai pelawak, businessman, pengelola toko buku, jurnalis yang memiliki kolom sendiri di sebuah surat kabar, dan seorang dubber.

Masih banyak lagi obrolan-obrolan segar, menggelitik, cerdas, yang mungkin tidak pernah terpikir dalam benak keseharian kita. Tentang miss universe, tentang pencarian calon pasangan hidup yang cukup nyentrik, tentang waria dengan segala problemanya dan masih banyak lagi lainnya.

Dago 335 adalah gula rendah kalori untuk secangkir kopi hangat di tangan kamu. Santai saja dan kamu akan percaya...

Saturday, October 14, 2006

Tentang Masa Depan...

"Bram, kamu tuh mau lulus kapan sih?"
"Sebisa mungkin sih, Maret 2007 bisa wisuda pak"
"Kalo gitu kamu ikut aja ya..."
"Kamu mau dapet maisyah ga?"
"Kamu mau nikah ga?"


Jdugg…kaget juga waktu ditanya begitu ama dosen.

"yaa … mau sih pak…" jawabku sambil nyengir – nyengir kuda.

Dasar lidah ga ada tulangnya, ngalir deh jawaban ngasal, konyol, gebleg keluar gitu aje.
Ya ngasal, masak ngomongin nikah dan masa depan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Kan konyol..hehehe...

Ngomongin nikah, ada beberapa hal yang kudu dipikirin :
Calon...
Mengenai calon, kudu dipertimbangin siape calonnya, gimane cara ngedapetinnya, pake cara konvensional yang langsung samperin calonnya, PDKT trus lamar? Atau bisa juga pake cara yang macho dikit, langsung ke walinya, minta deh dinikahin. Atau bisa juga pake cara yang nyentrik dikit, minta ke ustad, trus dicariin dah yang tepat disesuaikan dengan kriteria yang cocok buat kita.

Cara nikah...
Mengenai cara nikah dalam hal ini resepsi, mau pake cara konvensional yang rada meng”adat” apa yang resmi, atau make cara yang lebih nyentrik dengan masang kain lebar misahin yang perempuan ama laki-laki, atau yang lebih moderat lagi make pemisahnya Cuma taneman doank. Atau bikin sesederhana mungkin, ga usah di gedung atau malah ga usah pake resepsi sekalian ...hehehe...tapi rada ga mungkin kayanya kalo ga bikin resepsi sama sekali.

Mau gimana setelah nikah...
Sekarang ngomongin pasca nikah gimana. Nikahnya kan gampang tuh, tinggal ijab kabul doank, beres dah. Abis itu...mau tinggal dimana? Ngontrak apa di Pondok Mertua Indah. Tapi yang seru sih ngontrak, lebih gimanaa gitu...trus juga gimana cara nafkahin istri. Kalo nafkah batin sih pastilah, kalo nafkah materi??nah lhooo...

Yang terakhir yang paling utama,

Keuangan ...
Biar kata orang nikah ga perlu pake duit banyak, tapi musti disiapin juga. Ya tadi, buat bayarin resepsinya pake duit itu. Kalo mau hemat sih ikutin saran temen, nikah ama orang luar Jawa (e.g. Kalimantan, Manado, Aceh, dll) biar ga banyak ngundang tamu hehehe..

Emang banyak banget yang musti dipikirin soal nikah. Apa ini karena saya laki-laki jadinya banyakan mikirnya? Jangan-jangan bener yang dibilang orang, banyak perempuan yang sudah melewati masa yang seharusnya dia sudah berstatus sebagai istri tapi belum dirasakannya juga, karena itu tadi...Lelaki kebanyakan mikir...mungkin bener juga ape kata orang yang lain...Lelaki banyakan mikir, baru mulai ngerasain di belakang, kalo perempuan...pake perasaan dulu, mikir di belakang...

Udah ah, kita liat ntar aja gimana cara menjawab pertanyan-pertanyaan tadi...
Apa anda sudah menemukan jawabannya terlebih dahulu? hehehe...

Wallahu a’lam bishshawab