Sunday, September 03, 2006

kring..kring..goes..goes...!!


Hari ini saya baru saja memperbaiki sepeda teman yang lama dianggurkan di rumah kami. Petualangan pertama di kota Bandung dengan sepeda pun dimulai. Selama perjalanan, rekaman memori saya tentang sepeda serasa berputar kembali. Saya akan berkisah tentang kisah-kisah masa kecil saya yang akrab dengan sepeda.

Disinilah ku bermula
Saya mulai belajar mengendarai sepeda ketika menginjak kelas 2 SD. Sepeda roda dua saya yang pertama adalah jenis BMX, sepeda stang lurus (merk senator), hingga kembali ke BMX lagi (pengaruh Lotte). Yang unik pada moment ini, saya langsung bisa mengendarai sepeda roda dua. Padahal abang saya membutuhkan waktu yang lebih lama dari saya dengan catatan rekor tabrak tiang listrik, masuk got  dan lain sebagainya. Dan hal itu tidak terjadi pada saya. Bakat alam kali ya....??

go go doohan
Saya dan temen-temen yang sebaya terdiri lebih dari 10 bocah membentuk semacam ”geng bersepeda”. Dulu masih jamannya Mick Doohan merajai moto GP 500 CC.. Kami pun menggunakan nama-nama pembalap tersebut, Mick Doohan, Max Biaggi, alex criville, okada dan lainnya. Stang sepeda BMX kami modifikasi menjadi mirip stang bungkuknya motor balap. Dengan gaya tidak mau kalah dengan bang Doohan, geng saya sering balapan keliling komplek tanpa peduli keselamatan orang lain di sekitar kami ” Hei..minggir...raja balapan mau lewat....” begitu mungkin perasaan yang tergambarkan ketika sedang di atas sepeda. Hal yang tidak terlupakan adalah ketika salah satu teman saya mengambil gaya belok pembalap GP dengan memiringkan posisi badan, kecepatan tinggi, tergelincir..dan terjadilah kecelakaan beruntun yang membuat semua pembalap cilik itu berjatuhan, saling lindas, saling tindih, dengkul lecet, celana sobek, sikut berdarah-darah. Akan tetapi, bukan tangisan yang terdengar, tidak ada air mata yang mengalir, melainkan teriakan ungkapan kebahagiaan, tawa yang lepas, kepuasan yang amat sangat ketika bisa beraksi seperti bang doohan dengan ditambah kecelakaan yang sangat dramatis itu. Kami benar-benar merasa seperti pembalap sungguhan yang sering muncul di TV.

Lotte..lotte..lot..lot..lotte
Waktu itu jamannya sepeda BMX sedang in. Kami menyebutnya sepeda Lotte ( karena iklan permen karet Lotte menggunakan atraksi BMX sebagai alat promosinya). Rem yang digunakan pun seragam. Mekanisme rem yang kami gunakan dengan torpedo--mekanisme rem dengan memundurkan pedal di kaki , dor trap--ada yang bilang ini adalah nama lain dari torpedo, tapi dor trap yang kami maksud adalah mematikan gigi dengan ban, sehingga pedal bisa digunakan maju dan mundur. Mekanisme rem tersebut untuk kepentingan akrobatik dengan meniadakan kavel-kabel rem tangan yang bikin ribet. Akrobatik, itulah tema bersepeda musim itu. Gaya-gaya akrobatik pun dimulai. Dari yang sederhana seperti lepas tangan, memutar-mutar setang, berjalan mundur, mengankat ban depan, mengangkat ban belakang, posisi tidur di atas sepeda, hingga yang ekstrim seperti berdiri di atas sepeda. Yang terekam jelas dalam memori saya ketika teman saya berdiri di atas sepeda. Entah kenapa tiba-tiba garpu sepeda (penyangga roda) bagian depan patah sehingga membuat teman saya terpelanting ke jalan aspal. Tapi memang dasar jagoan, tidak ada keluhan, yang ada hanya ungkapan kepuasan mengalami moment yang istimewa tersebut.

avonturir
Geng bersepeda kami sangat menikmati petualangan. Kami sering menjelajah daerah yang belom pernah kami kenal, berkelana jauh. Hanya bosanlah yang dapat membuat kami kembali ke rumah kami. Ketika belum bosan, tak perduli seberapa jauh perjalanan akan kami tempuh.

Itulah sekelumit kisah romantis antara saya dan sepeda. Entah akan seperti apa petualangan yang akan saya alami ke depan dengan bersepeda di kota Bandung. Kesimpulan hari pertama saya bersepeda dari kosan di sadang serang ke kampus itb, Capeeekk....pegellll....lah iya, wong di jalan tubagus Ismail ke simpang jalanannya menanjak.

Dan lembang, Tangkuban, ciwidey, sukawana, sepertinya menarik untuk dikunjungi dengan bersepeda. Ada yang mau menemani petualangan saya....???

0 Comments:

Post a Comment

<< Home